Suatu ketika, Sang Hyang Tunggal bersabda pada sebuah telur untuk menurunkan 3 dewa. Kemudian dari telur itu jadilah 3 dewa. Bagian cangkang menjadi Batara Antaga, sebagai yg tertua. Bagian putih telur menjadi Batara Ismaya sebagai yg kedua. Lalu bagian kuning telur menjadi Batara Manikmaya sebagai yg termuda. Ketiganya menjadi dewa2 yg sangat sakti, sehingga kemudian terjadi perdebatan antara Batara Antaga dan Bastara Ismaya. Mereka ingin mencari tahu siapa yg terkuat di antara keduanya. maka mereka sepakat mengadu ilmu.
Batara Antaga berubah menjadi raksasa dan mencoba melahap sebuah gunung di bumi. Tapi gunung itu tidak tertelan, justru mengakibatkan mulut Batara Antaga robek. Lalu Batara Ismaya tak ingin kalah, gunung itu dilahapnya dan berhasil tertelan seluruhnya. Sehingga akhirnya Batara Ismaya diakui oleh Batara Antaga sebagai yg terkuat. Tapi gunung yang ada di dlm perut Batara Ismaya ternyata tak bisa dikeluarkan lagi sehingga membuat perutnya kembung.
Ketika dua dewa ini kembali ke wujud kecil, fisik mereka tak bisa disembuhkan lagi. Mereka jadi jelek. Melihat hal itu Batara Manikmaya yg semula tak ikut-ikut malah jadi merasa sebagai dewa yg paling tampan. Melihat hal ini, Sang Hyang Tunggal turun tangan. Fisik dua dewa yg rusak itu dijadikan-Nya sebagai hukuman karena dua dewa itu telah terbawa nafsu untuk mengunggulkan diri masing-masing. Sedangkan Batara Manikmaya yg menjadi sombong dan merasa sempurna, oleh Sang Hyang Tunggal dihukum menjadi bertangan empat dan bermata 3 supaya tidak menyombongkan diri lagi.
Setelah 3 dewa itu menyadari kesalahannya, Sang Hyang Tunggal memberi mereka tugas. Batara Ismaya diutus turun ke bumi untuk menjadi penunjuk kebenaran dan keselamatan bagi kaum ksatria. Sedangkan Batara Antaga juga diutus ke bumi untuk mendidik kaum raksasa (denawa) spy tahu jalan yg benar. Tapi apabila para raksasa itu tak mau diinsafkan, sebaliknya harus diarahkan ke jalan maut supaya kehidupan di bumi bisa aman dan damai. Lalu Batara Manikmaya, oleh Sang Hyang Tunggal ditugaskan untuk memimpin kahyangan karena kelak akan diturunkan pula dewa2 yang lain untuk menjadi pengawas kehidupan di bumi.
Pada perkembangannya, di bumi Batara Ismaya dikenal sbg Semar dan Batara Antaga dikenal sbg Togog. Sedangkan Batara Manikmaya dikenal sebagai Batara Guru, raja para dewa. Itu adalah mitologi asli Jawa, asal mula dewa-dewa dalam dunia Jawa. And the story begin....
Batara Antaga berubah menjadi raksasa dan mencoba melahap sebuah gunung di bumi. Tapi gunung itu tidak tertelan, justru mengakibatkan mulut Batara Antaga robek. Lalu Batara Ismaya tak ingin kalah, gunung itu dilahapnya dan berhasil tertelan seluruhnya. Sehingga akhirnya Batara Ismaya diakui oleh Batara Antaga sebagai yg terkuat. Tapi gunung yang ada di dlm perut Batara Ismaya ternyata tak bisa dikeluarkan lagi sehingga membuat perutnya kembung.
Ketika dua dewa ini kembali ke wujud kecil, fisik mereka tak bisa disembuhkan lagi. Mereka jadi jelek. Melihat hal itu Batara Manikmaya yg semula tak ikut-ikut malah jadi merasa sebagai dewa yg paling tampan. Melihat hal ini, Sang Hyang Tunggal turun tangan. Fisik dua dewa yg rusak itu dijadikan-Nya sebagai hukuman karena dua dewa itu telah terbawa nafsu untuk mengunggulkan diri masing-masing. Sedangkan Batara Manikmaya yg menjadi sombong dan merasa sempurna, oleh Sang Hyang Tunggal dihukum menjadi bertangan empat dan bermata 3 supaya tidak menyombongkan diri lagi.
Setelah 3 dewa itu menyadari kesalahannya, Sang Hyang Tunggal memberi mereka tugas. Batara Ismaya diutus turun ke bumi untuk menjadi penunjuk kebenaran dan keselamatan bagi kaum ksatria. Sedangkan Batara Antaga juga diutus ke bumi untuk mendidik kaum raksasa (denawa) spy tahu jalan yg benar. Tapi apabila para raksasa itu tak mau diinsafkan, sebaliknya harus diarahkan ke jalan maut supaya kehidupan di bumi bisa aman dan damai. Lalu Batara Manikmaya, oleh Sang Hyang Tunggal ditugaskan untuk memimpin kahyangan karena kelak akan diturunkan pula dewa2 yang lain untuk menjadi pengawas kehidupan di bumi.
Pada perkembangannya, di bumi Batara Ismaya dikenal sbg Semar dan Batara Antaga dikenal sbg Togog. Sedangkan Batara Manikmaya dikenal sebagai Batara Guru, raja para dewa. Itu adalah mitologi asli Jawa, asal mula dewa-dewa dalam dunia Jawa. And the story begin....
No comments:
Post a Comment