Malas ngetik yang panjang-panjang. Review singkat aja ya. Sudah pada nonton gak kalian semua? Penggemar Marvel Comics, khususnya pecinta Spider-Man ya memang harus kudu menonton film Spider-Man yang direboot ulang oleh Sony Pictures ini. Sebenarnya agak kecewa kenapa film Spider-Man harus direboot ulang. Apa mugkin karena cerita di Spider-Man 3 sudah terlalu kacau balau beliau? Atau mungkin aktor dan aktris seperti Tobey Maguire dan Kirsten Dunst ingin dapat bayaran tinggi?
Satu saja yang pasti, The Amazing Spider-Man tidak kalah serunya juga kok. Berbeda dengan trilogi sebelumnya, The Amazing Spider-Man mengambil setting Peter Parker masih seorang pelajar SMA. Bukan sebagai mahasiswa. Peter masih digambarkan sebagai orang yang kikuk dan konyol. Sayang kadar nerd-nya masih kurang. Terus, nuansa ceritanya lebih gelap dan suram. Entah apa yang ada dalam benak sang sutradara Marc Webb. Apakah ingin mengikuti kesuksesan dari kisah Batman-nya Christopher Nolan? Tapi berhasil sih, walaupun sebenarnya Spider-Man lebih cocok di film yang agak riang, gembira, cerlang dan bening (buset kata-katanya). Di sini sisi emosionalnya Peter Parker lebih dalam tergali. Lengkap dengan segala permasalahan dan pergumulan yang dia hadapi. Baik itu tentang misteri orang tua kandungnya, perasaan bersalah atas meninggalnya sang paman Ben Parker, tanggung jawab yang luar biasa untuk membahagiakan sang bibi May Parker dan tentu saja kisah percintaannya dengan Gwen Stacy.
Berbicara soal Gwen Stacy, wow, Emma Stone tampil luar biasa sekali memerankan karakter yang satu ini. Mary Jane yang diperankan oleh Kirsten Dunst dalam trilogi Spider-Man sebelumnya terkesan tidak ada bandingannya. Ketendang dengan sangat kerasnya! Kharisma yang dibangun oleh Andrew Garfield dan Emma Stone sangat dapat sekali. Penonton pun pasti akan merasakan bahwa kedua orang ini memang memiliki suatu ikatan cinta yang tak bisa dipisahkan (lebay deh!). Seakan-akan berpacaran gitu deh! (hellooo, mereka berdua memang pacaran kaleee....).
Soal cerita, saya merasa enjoy di bagian awal-awalnya. Seperti bukan film superhero seperti kebanyakan film-film superhero lainnya. Banyak kisah yang dibangun. Namun seiring durasi berjalan, mulai deh tampak superhero actionnya. Ya dimaklumin aja. Bagi yang membawa anak-anak kecil ke bioskop, saya yakin awalnya mereka pasti akan merasa bosan dan jemu karena Spider-Man tidak muncul-muncul juga. Mungkin hal ini harus siap-siap diantisipasi oleh para orang tua.
Berbicara soal teknologi 3D, film The Amazing Spider-Man sangat layak untuk dijajal. Terlebih saat adegan berayun di atas gedung dan juga saat beraksi, sangat terasa sekali seakan-akan Spidey benaran ada di depan kita. Pokoknya sangat worth lah untuk ditonton 3D-nya ini. Info dari teman, The Amazing Spider-Man versi IMAX-nya tidak menawarkan sesuatu yang wow. Teman justru merekomendasikan 3D-nya saja.
Akhir kata, segeralah tonton film ini. Layak untuk ditonton oleh semua kalangan, baik itu anak, remaja terlebih orang tua. Adegan kissingnya cuman sekali doang kok. Gak lebih. Oh iya, sudah dipastikan The Amazing Spider-Man akan ada sekuelnya. Bahkan direncanakan dibuat menjadi trilogi. Mantap! Kira-kira di sekuelnya nanti siapa yang akan menjadi villainnya ya? Berdasarkan clue-clue yang ada di sepanjang cerita film dan juga secret endingnya, kemungkinan besar villain berikutnya adalah Green Goblin (Norman Osborne). Apa saja clue-clue itu? Silakan cari sendiri saat menonton filmnya.
Tambahan: Cameo Stan Lee (co-creator of Spider-Man) di film ini bisa saya katakan sebagai cameo terbaik dari semua film superhero Marvel lainnya. Ngakak!
No comments:
Post a Comment