Awalnya, Brian May adalah seorang fisikawan. Ia memulai menyusun disertasinya pada tahun 1974. Namun karena pada waktu itu Queen, grup band legendaris yang digawanginya, tengah naik daun, proyek itu ia hentikan. Pada 1991, ketika Freddie Mercury, sang vokalis, meninggal akibat HIV/AIDS
yang diidapnya, ia tetap mencoba untuk tampil eksis di dunia musik. Ia
sempat menciptakan beberapa lagu Queen, membuat album kompilasi dan
bermusik dengan beberapa grup band yang ada.
Pada 2006, niat untuk kembali menyelesaikan disertasinya muncul. Dan pada Agustus 2007 lalu, ia resmi menjadi seorang Doktor. Pada Februari 2008 ia diangkat menjadi seorang Rektor di sebuah kampus bernama Liverpool John Moores University, Inggris. Sebelumnya jabatan itu dipegang oleh Charie Blair, istri dari Tony Blair, mantan perdana menteri Inggris.
Ketika menjadi gitaris Queen, ia merancang gitarnya bersama ayahnya. Gitar tersebut diberi nama Red Special. Brian May adalah seorang gitaris yang tidak pernah berhenti berinovasi untuk menciptakan sound yang unik dan sulit ditiru oleh gitaris lain. Ketika gitaris lain menggunakan pick gitar agar dapat memainkan melodi dengan lebih cepat, ia justru menggunakan sebuah koin uang lawas. Ia mengaku memiliki ribuan koin, hanya sekedar jaga-jaga agar tidak khawatir kehabisan.
Brian May adalah sosok pembelajar. Gitaris dan doktor Fisika ini tidak ingin berdiam diri dalam memaknai kehidupannya. Usia tak pernah menjadi rintangan dan hambatan untuk mencari ilmu, mengembangkan diri dan mencari cara agar hidupnya mendatangkan manfaat bagi orang lain.
Satu hal yang bisa dipetik dari tulisan di atas adalah bahwa yang namanya belajar itu tidak mengenal usia. Dan juga tidak ada belajar yang sia-sia.
Salam.
Credit to Sidik Nugroho.
No comments:
Post a Comment