SEE THE TRUTH BEHIND THE MYTH. Bila dicermati dengan seksama, maka kalimat tadi bisa dikatakan merupakan gambaran secara keseluruhan dari film Hercules yang dibintangi oleh Dwayne "The Rock" Johnson ini.
Sang sutradara, Brett Ratner, yang juga sempat mengerjakan trilogi Rush Hour dan menggarap X-Men: The Last Stand sukses menceritakan kisah Hercules dengan pendekatan yang sangat membumi. Membuat penonton bertanya penasaran apakah benar Hercules itu setengah dewa, anak dari Zeus? Atau hanya seonggok daging saja layaknya kita-kita ini? Terus, apakah benar Hercules mengalahkan Lernaean Hydra (ular berkepala banyak) dan juga Nemean Lion (singa raksasa) itu? Juga, apakah Cerberus (anjing berkepala tiga) itu benar-benar ada? Sekilas akan ada jawabannya di filmnya nanti.
Di film ini jangan berharap bakal ada penampakan dari dewa-dewi mitologi Yunani sebagaimana film-film Hercules sebelumnya. Jangan juga berpikiran akan ada perang sihir/magic yang di luar nalar. Pokoknya serba masuk akal. Sampai dengan adegan pertempurannya yang tidak terkesan lebay.
Ceritanya sendiri cukup ringan. Tidak perlu berpikir keras untuk mencerna isi cerita Hercules ini. Just enjoy it. Adegan aksi cukup banyak dengan koreografi laga yang apik. Sayangnya, adegan violence dan gore-nya tidak kentara. Bisa dimaklumi karena ratingnya saja PG-13 (aman untuk dikonsumsi remaja). Terdapat sedikit drama pada ceritanya. Oh ya, saya agak terkejut dengan ceritanya karena terdapat twist plot yang tidak disangka-sangka. Boleh lah.
Lantas apakah filmnya bagus? Apakah layak tonton? Jujur jika saya diberikan pertanyaan seperti ini maka saya merasa sukar untuk menjawabnya. Jawaban diplomatis yang bisa saya berikan adalah bahwa pada dasarnya selera itu relatif. Yang namanya bagus itu juga sama-sama relatif. Ada baiknya ditonton dulu filmnya, barulah bisa dan dipersilakan untuk menilai seperti apa filmnya itu sendiri.
Kalo saya sih film ini fine-fine saja untuk ditonton. Setidaknya Hercules merupakan satu-satunya film musim panas ter-oke yang menampilkan pria kekar berotot penuh dengan hormon testosteron.
Salam.
Tambahan:
Film Hercules ini didasari oleh grafik novel berjudul Hercules: The Thracian Wars.
No comments:
Post a Comment