Waaaah.... Big Hero 6 bagus bangeeet, at least for me. Saya suka! So much fun here. Ceritanya sederhana. Karakter-karakternya juga catchy. Alur cerita ringan dengan plot yang sederhana. Apalagi kisahnya dipenuhi oleh nuansa keriangan serta dibumbui dengan kejenakaan yang bisa membuat penonton lepas tertawa renyah. Dari segi visual, jangan tanya deh. Apik dengan tone-tone yang cerah, bersih dan rapi.
Dari judulnya sudah bisa ditebak. Ini film animasi action ala superhero begitu. Big Hero 6 dapat dikatakan nama sebuah grup berisikan 6 orang yang memiliki kelebihannya masing-masing. Yah, seperti The Avengers gitu deh. Tema film klise sebenarnya. Kebaikan melawan kejahatan. Tapi tetap saja menarik untuk diikuti. Sebuah tontonan keluarga yang layak disimak (ajak anak anda, karena ini film semua umur). Di dalamnya sarat dengan pesan-pesan yang positif dan mendidik.
Yang menjadi bintang dalam animasi ini siapa lagi kalau bukan robot imut dan polos bernama Baymax. Baymax sendiri sejatinya adalah sebuah robot perawat. Namun pada akhirnya nanti juga dapat difungsikan menjadi robot petarung. Karakter Baymax yang lucu, imut dan berkesan bagi penonton setidaknya menambah ikon bagi Walt Disney dimana sebelumnya telah hadir Olaf (ingat di Frozen?) yang super heboh itu.
Big Hero 6 sendiri diadaptasi dari komik berjudul sama terbitan Marvel Comics. Jadi bisa dikatakan bahwa Big Hero 6 adalah pertama kalinya animasi Walt Disney yang menggunakan karakter Marvel.
Apakah Big Hero 6 bisa mengikuti jejak Frozen yang pada tahun kemarin terpilih sebagai Best Animation dalam ajang beken perfilman dunia, yaitu Piala Oscar? Kita lihat saja nanti. Setidaknya How to Train Your Dragon 2 yang juga keren itu, kini telah memiliki pesaing kuat.
Oh iya, Big Hero 6 memiliki extra ending yang terletak pada post credit (paling akhir setelah credit list selesai). Extra ending tersebut sangat gokil dan cukup bikin suprise. Tidak percuma menunggu lama di dalam studio. Apalagi pihak security dan petugas kebersihannya pada pelototin mulu. Ah, cuek. EGP. Wong saya nonton bayar kok.
Alhasil, film yang berdurasi sekitar 100 menit ini saya kasih nilai 9/10. Falalala....
Tambahan:
Jangan telat datang ke bioskop. Sebab di awal film akan ada sebuah short movie yang berjudul Feast. Disney kerap kali menyisipkan hal beginian di dalam film-film animasinya.
Thursday, November 13, 2014
Wednesday, November 12, 2014
NIGHTCRAWLER
Malam minggu kemarin saya nonton film Nightcrawler (tayang midnight). Dibintangi oleh Jake Gyllenhaal (Prince of Persia, Enemy, Prisoners,
dll). Seorang aktor yang harusnya tidak asing lagi di telinga kalian.
Filmnya bagus. Saya suka banget. Nightcrawler mengambil genre drama/mystery/suspense
dengan tema jurnalistik. Ketegangan merupakan hal utama yang dijual
dalam film ini. Dan menurutku itu sukses. Ceritanya tak terlalu berat.
Gampang dimengerti dan diikuti. Selain itu juga terselip guyonan yang
bisa membuat penonton nyengir. Yang perlu diwaspadai adalah adanya
adegan sarat kekerasan yang mungkin mengganggu. Makanya film ini
memasang rating dewasa.
Bercerita tentang seorang pria bernama Louis Bloom (dipanggil Lou) seorang reporter lepas yang meliput berita kriminal. Lou ini tak hanya berdedikasi dgn pekerjaannya saja, tapi dia juga merupakan sosok yang sangat ambisius. Saking ngototnya dalam mencari berita, Lou akhirnya membuat beritanya sendiri. Membuntuti targetnya dan merekam adegan kejahatan yang dilakukan tanpa niat utk mencegah atau membantu korban. Lou juga mendramatisir tempat kejadian perkara agar mendapatkan berita yang heboh.
Jake Gyllenhaal bermain apik dengan menokohkan Lou yang santun, perhitungan, perfeksionis namun sociopath dan terkadang meledak-ledak. Karakter Lou bisa dibilang abu-abu (bila tidak mau dibilang antagonis) dalam film ini. Memaksa kita sebagai penonton untuk menentukan dan menilai sendiri apakah tindakan Lou itu benar atau salah. Oh ya, demi peran ini Jake Gyllenhaal sampai harus menurunkan berat badannya sebanyak 10 kg. Pantas terlihat kurus.
Nightcrawler sebuah film yang layak untuk disimak. Di saat semua orang sedang berkiblat ke Interstellar dan Big Hero 6, Nightcrawler hadir menawarkan warna dan kejutan serta kegilaan tersendiri. Go for it!
Semoga berkenan.
Bercerita tentang seorang pria bernama Louis Bloom (dipanggil Lou) seorang reporter lepas yang meliput berita kriminal. Lou ini tak hanya berdedikasi dgn pekerjaannya saja, tapi dia juga merupakan sosok yang sangat ambisius. Saking ngototnya dalam mencari berita, Lou akhirnya membuat beritanya sendiri. Membuntuti targetnya dan merekam adegan kejahatan yang dilakukan tanpa niat utk mencegah atau membantu korban. Lou juga mendramatisir tempat kejadian perkara agar mendapatkan berita yang heboh.
Jake Gyllenhaal bermain apik dengan menokohkan Lou yang santun, perhitungan, perfeksionis namun sociopath dan terkadang meledak-ledak. Karakter Lou bisa dibilang abu-abu (bila tidak mau dibilang antagonis) dalam film ini. Memaksa kita sebagai penonton untuk menentukan dan menilai sendiri apakah tindakan Lou itu benar atau salah. Oh ya, demi peran ini Jake Gyllenhaal sampai harus menurunkan berat badannya sebanyak 10 kg. Pantas terlihat kurus.
Nightcrawler sebuah film yang layak untuk disimak. Di saat semua orang sedang berkiblat ke Interstellar dan Big Hero 6, Nightcrawler hadir menawarkan warna dan kejutan serta kegilaan tersendiri. Go for it!
Semoga berkenan.
Saturday, November 08, 2014
INTERSTELLAR
Selesai nonton. Ya ampuuun, bingung bagaimana cara mereviewnya. Mulai dari mana ya? Yang pasti Interstellar ini film yang bikin getir begitu kaki beranjak keluar studio. Filmnya perpaduan antara scifi (fiksi ilmiah) dan drama. Ceritanya oke menurutku, walaupun agak berat (memaksa penonton berpikir keras). Sang sutradara, Christopher Nolan membangun cerita agak lambat di awal, dan kemudian mulai jalan ngebut & thrilling saat durasi telah mencapai 2/3 dari film. Lambat di sini maksudnya bukan ngebosenin sih. Tapi menjaga penonton untuk menebak-nebak atau menduga hal gerangan apa yang akan terjadi berikutnya. Dan ending dari film ini menghadirkan twist yang selain mengejutkan juga menakjubkan. Bravo!
Secara garis besar, Interstellar berceritakan tentang Bumi yang dalam beberapa waktu ke depan sudah tidak layak huni lagi akibat kelangkaan bahan pangan. NASA, badan antariksa Amerika Serikat, memberangkatkan Cooper (diperankan dengan apik oleh Matthew McConaughey) beserta yang lainnya dengan misi menyelamatkan manusia serta guna mencari planet sebagai alternatif kehidupan umat manusia. Planet tersebut tidak berada di dalam sistem tata surya, melainkan di galaksi lain. Maka pertualangan ruang angkasa menembus wormhole yang belum pernah dicoba pun dilakukan. Berhasilkah Cooper cs menemukan planet tersebut?
Bagi kalian yang gemar sains, fisika, alam semesta, ruang dan waktu, kayaknya bakal suka deh dengan film ini. Banyak teori-teori ilmiah yang dipaparkan oleh Nolan. Mulai dari wormhole, blackhole, teori gravitasi, teori relativitas, teori waktu sampai dengan fisika kuantum. Hal-hal itulah yang memberikan premis kuat akan ceritanya walaupun sebenarnya rasio mencoba untuk menyangkalnya. Mind blowing! Jadi menyesal waktu SMP dan SMA dulu suka bolos pas pelajaran Fisika.
Sisi drama yang ditampilkan pada film ini bagus banget. Beberapanya malah cukup emosional (hubungan ayah dan anak). Untuk sisi visualnya, sebenarnya sudah keduluan Gravity sih, but it was beautiful and fantastic. Tidak bisa membayangkan bila nonton versi 3D apalagi IMAX. Untuk scoring (musik latar belakang), nama Hans Zimmer tak perlu diragukan lagi. Top notch! Masuk dan matching dengan tiap adegan dan momen di dalamnya.
Durasi film ini hampir mencapai 3 jam. Sangat tidak disarankan bagi kalian yang tidak menyukai film mikir dan berat dicerna. Dijamin lekas merasa jenuh. Namun bila ada yang suka dengan model film beginian, saya cuma menyarankan sebelum menonton ada baiknya makan terlebih dahulu dan minum yang secukupnya. Setidaknya dengan nutrisi yang masuk bisa membuat kinerja otak lebih baik ketimbang nonton film berat dengan perut keroncongan. Haha.
Oh iya, naskah/skrip film ini dibuat oleh Jonathan Nolan (saudara kandung Christopher Nolan). Untuk menulis naskah Interstellar, Jonathan Nolan sampai harus kuliah sains selama 4 tahun. Luar biasa sekali dedikasinya!
Konklusi akhir, saya beri 8,5/10. How about you guys?
Semoga berkenan.
Trivia:
- Untuk dapat merasakan suasana dan inspirasi kehidupan saat perjalanan di ruang angkasa, Nolan mengundang mantan astronot Marsha Ivins ke lokasi syuting.
- Pada 2006, film ini direncanakan akan disutradarai oleh Steven Spielberg dan Jonathan Nolan sebagai penulis naskah. Namun, Steven memilik proyek-proyek film lain sebagai gantinya. Pada 2012, Jonathan Nolan menyarankan proyek film ini disutradarai saudaranya sendiri yakni Christopher Nolan.
Secara garis besar, Interstellar berceritakan tentang Bumi yang dalam beberapa waktu ke depan sudah tidak layak huni lagi akibat kelangkaan bahan pangan. NASA, badan antariksa Amerika Serikat, memberangkatkan Cooper (diperankan dengan apik oleh Matthew McConaughey) beserta yang lainnya dengan misi menyelamatkan manusia serta guna mencari planet sebagai alternatif kehidupan umat manusia. Planet tersebut tidak berada di dalam sistem tata surya, melainkan di galaksi lain. Maka pertualangan ruang angkasa menembus wormhole yang belum pernah dicoba pun dilakukan. Berhasilkah Cooper cs menemukan planet tersebut?
Bagi kalian yang gemar sains, fisika, alam semesta, ruang dan waktu, kayaknya bakal suka deh dengan film ini. Banyak teori-teori ilmiah yang dipaparkan oleh Nolan. Mulai dari wormhole, blackhole, teori gravitasi, teori relativitas, teori waktu sampai dengan fisika kuantum. Hal-hal itulah yang memberikan premis kuat akan ceritanya walaupun sebenarnya rasio mencoba untuk menyangkalnya. Mind blowing! Jadi menyesal waktu SMP dan SMA dulu suka bolos pas pelajaran Fisika.
Sisi drama yang ditampilkan pada film ini bagus banget. Beberapanya malah cukup emosional (hubungan ayah dan anak). Untuk sisi visualnya, sebenarnya sudah keduluan Gravity sih, but it was beautiful and fantastic. Tidak bisa membayangkan bila nonton versi 3D apalagi IMAX. Untuk scoring (musik latar belakang), nama Hans Zimmer tak perlu diragukan lagi. Top notch! Masuk dan matching dengan tiap adegan dan momen di dalamnya.
Durasi film ini hampir mencapai 3 jam. Sangat tidak disarankan bagi kalian yang tidak menyukai film mikir dan berat dicerna. Dijamin lekas merasa jenuh. Namun bila ada yang suka dengan model film beginian, saya cuma menyarankan sebelum menonton ada baiknya makan terlebih dahulu dan minum yang secukupnya. Setidaknya dengan nutrisi yang masuk bisa membuat kinerja otak lebih baik ketimbang nonton film berat dengan perut keroncongan. Haha.
Oh iya, naskah/skrip film ini dibuat oleh Jonathan Nolan (saudara kandung Christopher Nolan). Untuk menulis naskah Interstellar, Jonathan Nolan sampai harus kuliah sains selama 4 tahun. Luar biasa sekali dedikasinya!
Konklusi akhir, saya beri 8,5/10. How about you guys?
Semoga berkenan.
Trivia:
- Untuk dapat merasakan suasana dan inspirasi kehidupan saat perjalanan di ruang angkasa, Nolan mengundang mantan astronot Marsha Ivins ke lokasi syuting.
- Pada 2006, film ini direncanakan akan disutradarai oleh Steven Spielberg dan Jonathan Nolan sebagai penulis naskah. Namun, Steven memilik proyek-proyek film lain sebagai gantinya. Pada 2012, Jonathan Nolan menyarankan proyek film ini disutradarai saudaranya sendiri yakni Christopher Nolan.
Subscribe to:
Posts (Atom)