Jujur, awalnya saya sedikit was-was bahwa film ini bisa tayang di
Indonesia mengingat Noah yang tempo hari gagal tayang karena diprotes
habis-habisan oleh suatu pihak yang berujung pada pencekalan. Syukurlah rasa was-was itu sirna. Sejak hari Rabu per tanggal 10 Desember 2014 kemarin Exodus: Gods and Kings sukses
tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia. Apa mungkin karena judulnya begitu hingga
tidak tahu bahwa ini film tentang Musa? Bagaimana jika seandainya memakai
judul Moses? Nah lo. Apapun itu, tetap harus disyukuri.
Seperti yang sudah diketahui bersama, film ini (tentu saja)
menceritakan tentang perjuangan seorang Musa untuk membebaskan
bangsanya, dalam hal ini bangsa Israel, dari penindasan dan perbudakan
oleh bangsa Mesir yang telah berjalan selama 400 tahun lebih. Sang
sutradara, Ridley Scott (salah satu sutradara favoritku yang film
Gladiator-nya sempat meraih penghargaan sebagai film terbaik dalam ajang
Piala Oscar tahun 2000 silam) mengambil pendekatan yang
berbeda dibandingkan dengan film-film tentang Musa lainnya yang pernah
ada. Scott mencoba menggambarkan filmnya dengan lebih logis, ilmiah dan
akurat. Dan menurut saya itu berhasil. Contohnya bisa dilihat pada
bagian penting dalam kisah ini, yaitu kesepuluh tulah dan peristiwa
menyeberangi Laut Merah. Dapat diterima nalar. Apalagi adegan membelah
Laut Merah-nya tidak terkesan lebay.
Di film ini sebenarnya banyak pemain bagus. Salah satunya
aktor watak Ben Kingsley. Entah kenapa mereka hanya diberi porsi yang
sedikit. Otomatis dalam film ini kita menyaksikan one man show-nya
Christian Bale, seorang aktor yang namanya makin melejit berkat perannya sebagai Batman/Bruce Wayne pada trilogi The Dark Knight. Akting Bale
cukup oke dan mumpuni dalam memerankan tokoh Musa yang sedang berproses
untuk menyakini Tuhan dan juga mencoba percaya bahwa hanya dirinya sendirilah
yang sanggup memberikan kebebasan pada bangsa Israel. Oh iya, demi
perannya ini Bale dikatakan sampai membaca beberapa kitab-kitab yang ada
mengisahkan tentang Musa. Termasuk itu Alkitab (Bible) maupun Alquran.
Bahkan Bale juga sampai ikut Sekolah Minggu. Gokil! Selain Bale, kredit
menurut saya juga layak disematkan kepada Joel Edgerton yang berperan
apik sebagai Ramses.
Exodus: Gods and Kings menawarkan spesial efek yang
memukau. Puncaknya bisa dilihat pada saat di Laut Merah. Seandainya
menonton di bioskop yang memiliki kualitas 3D bagus mungkin bisa ikut
mwrasakan betapa dahsyatnya air laut yang deras itu. Selain visual efek,
make up artist dan kostum juga oke banget di film ini. Tidak
ketinggalan scoring yang tampil membahana. Apalagi tak jarang diselipin
dengan irama-irama khas timur tengah yang unik dan khas itu.
Anyway, menonton film ini anggap saja sebagai hiburan. Jangan
terlalu dibawa serius ke agamanya masing-masing. Jangan juga berharap
akan sama persis alurnya dengan kitab-kitab suci. Pokoknya dinikmati
saja apa adanya.
Salah satu yang menjadi pro-kontra dalam film ini mungkin
adalah penggambaran Tuhan yang berupa seorang anak kecil. Sebenarnya ini
tak perlu dipersoalkan. Toh ini hanya persepsi dari sutradaranya saja.
Masih ingat dengan film Bruce Almighty yang dibintangi oleh Jim Carrey?
Dimana di film itu Tuhan digambarkan dengan seorang pria tua berkulit
hitam yang diperankan oleh Morgan Freeman? Apa tidak lebih kontroversial
lagi tuh? Hehe.
Akhir kata, Exodus: Gods and Kings menurut saya fine-fine
aja filmnya. Oke untuk ditonton. Walaupun alur dramanya terasa datar atau biasa serta kurang kolosal,
setidaknya saya tetap enjoy menikmati film yang memakan durasi sekitar
2,5 jam ini. Bukannya membandingkan, saya rasa Exodus: Gods and Kings
masih cukup oke ketimbang Noah yang menurut saya cukup "aneh" itu.
Salam.
Tambahan:
- Awalnya film ini hendak diberi judul Exodus. Berhubung sudah pernah ada film yang memakai judul ini dan juga terkendala dengan hak cipta, akhirnya ditambahlah hingga menjadi Exodus: Goda and Kings.
- Menurut saya film The Ten Commandments (rilisan tahun 1956) masih tetap menjadi film terbaik yang bercerita tentang Musa. Belum pernah menonton film tersebut? Anda rugi!
- Awalnya film ini hendak diberi judul Exodus. Berhubung sudah pernah ada film yang memakai judul ini dan juga terkendala dengan hak cipta, akhirnya ditambahlah hingga menjadi Exodus: Goda and Kings.
- Menurut saya film The Ten Commandments (rilisan tahun 1956) masih tetap menjadi film terbaik yang bercerita tentang Musa. Belum pernah menonton film tersebut? Anda rugi!
1 comment:
anakn kecil itu rasanya bukan tuhan deh, tapi messenger.
Post a Comment