San Andreas is another disaster movie. And for me San Andreas was an okay movie. Tema yang diusung kali ini adalah gempa bumi. Secara alur, filmnya mengalir begitu saja dan bisa dikatakan ringan, tanpa adanya plot cerita yang berat. Penonton tak perlu ribet dan capek berpikir. Karena memang yang dijual dari San Andreas ini adalah nilai disaster/bencana-nya itu.
Jika berbicara tentang film yang bertemakan bencana, sudah barang tentu hal pertama kali yang harus diperhatikan adalah bagaimana visualisasi dari bencana itu sendiri. Dan menurut saya San Andreas cukup baik dalam mempresentasikannya. Dampak kehancuran dari gempa bumi tergambarkan dengan luar biasa. Mulai dari tanah yang terbelah karena pergerakan lempengan Bumi sampai dengan gedung-gedung pencakar langit yang roboh. Adegan demi adegan kehancuran yang terjadi di San Fransisco disuguhkan secara intens dan lumayan menggenjot adrenalin penonton.
Teori-teori ilmiah serta aspek yang ada dalam film cukup akurat. Setidaknya mampu memberikan make sense yang benar bagi penonton. Bukan sekedar hal-hal yang dicap mustahil atau di luar nalar.
Selain itu, hal yang saya sukai dari film San Andreas ini adalah disisipkannya edukasi (pembelajaran) kepada penonton tentang apa yang harus dilakukan selama gempa bumi terjadi. Contohnya bila terjadi gempa bumi ada baiknya berlindung di bawah meja, tetap berada di samping bangunan yg kokoh, evakuasi ke dataran yang lebih tinggi, dan masih banyak lagi. Dan yang paling utama adalah apa yang akan terjadi bila sesaat setelah gempa bumi tiba-tiba air di sungai/laut menjadi surut. Nah, itulah disaster dan kengerian berikutnya yang coba ditawarkan film ini.
Akhir kata, San Andreas yang dibintangi oleh eks pemain gulat Dwayne "The Rock" Johnson dan berdurasi total 2 jam-an ini merupakan sebuah tontonan yang menarik, relatif menegangkan dan layak untuk disimak.
7/10.
No comments:
Post a Comment