Walaupun relatif biasa saja, The Legend of Tarzan bagi saya cukup menghibur. Filmnya sendiri lebih manusiawi. Dan mengedepankan sisi drama yang penuh emosi. Terselip juga romantisme di dalamnya. Aksi-aksi cukup memukau karena dibarengi dengan kualitas spesial effects yang mumpuni. Ditambah lagi CGI yang sempurna. Saking sempurnanya, binatang dan hewan seperti gorila, singa, gajah dan lain-lain tampak seperti benaran. The Legend of Tarzan juga menawarkan berbagai pemandangan yang indah dan cantik dari benua Afrika. Baik itu hutan, pengunungan, sungai dan lainnya. Benar-benar memanjakan mata.
Dari segi cerita, memang agak berbeda dengan kisah Tarzan pada umumnya yang kita kenal. Karena seperti yang saya pernah baca informasinya bahwa The Legend of Tarzan ini mengadaptasi dari cerita versi komiknya (terbitan Dark Horse Comics). Namun tak menjadi masalah. Karena penonton tetap gampang untuk mengerti. Untuk storytelling-nya, sang sutradara memilih flashback atau kilas balik. Jadi tak perlu mengulang-ulang layaknya film Tarzan yang pernah ada selama ini.
Film ini sebenarnya diisi oleh jajaran pemain dan aktor watak yang luar biasa. Bahkan kelas Oscar (contohnya si Christoph Waltz). Sayang hal itu kurang maksimal dimanfaatkan. Mungkin ini dikarenakan keterbatasan eksplorasi peran yang ditokohkan. Tapi penampilan dari Samuel L. Jackson yang berperan sebagai karakter nyata George Washington cukup mencuri perhatian. Karena kerap kali melemparkan guyonan lucu yang menggelitik. Begitu juga Margot Robbie yang tampil mempesona sebagai Jane. Dan tentu saja, Alexander Skarsgaard yang berperan sebagai sang tokoh utama Tarzan, mampu melelehkan kaum hawa dengan ketampanan dan bentuk badannya yang menakjubkan itu.
Bukan sebuah film yang kuat dan membekas. Tapi film yang berdurasi sekitar 100 menit ini masih cukup oke untuk disimak sekaligus bernostalgia dengan karakter klasik ini.
6,5/10
Satu hal yang pasti dari film ini, Tarzan tak lagi memakai cawat. Auoooo.......
No comments:
Post a Comment