Pengabdi Setan adalah film terbaru yang disutradarai oleh Joko Anwar, salah satu sineas lokal yang memiliki banyak prestasi dan penghargaan. Pengabdi Setan arahan Joko Anwar ini merupakan reboot dari sebuah film horor berjudul sama yang rilis tahun 1980 silam. Bagi kalangan pecinta film Indonesia, Pengabdi Setan (1980) masih dianggap sebagai salah satu film horor Indonesia terbaik. Nah, apakah Joko Anwar bisa menawarkan sebuah ketakutan seperti pendahulunya? Atau bahkan lebih?
Secara keseluruhan Joko Anwar sukses meramu Pengabdi Setan menjadi sebuah tontonan horor yang dijamin beda dengan film horor Indonesia kebanyakan. Didukung oleh sinematografi yang layak diacungi jempol, kostum hingga properti yang sangat mewakili setting cerita yang mengambil tahun 80-an, Pengabdi Setan sudah memiliki kesatuan yang utuh. Tinggal pengarahan dan fokus pada alur ceritanya saja. Dan alur ceritanya juga berjalan dengan bagus. Atmosfir horor yang mencekam, menyeramkan, menegangkan serta menakutkan di sepanjang durasi film mampu membuat penonton gelisah berkepanjangan tanpa henti di kursi studio bioskop. Apalagi jumpscare yang terkadang susah ditebak kemunculannya itu mampu mengundang teriak histeris penonton yang sebenarnya sudah ketakutan sedari sebelumnya.
Yang juga menjadi poin plus dari film ini juga datang dari tokoh-tokohnya. Dengan performa yang alami dan dialog-dialog segar yang juga terkadang diselipi adegan lucu dari para pemainnya dapat mengundang rasa perhatian dari penonton, bahkan bersimpati. Kepedulian penonton dengan tokoh merupakan sebuah modal penting dalam sebuah film, terserah mau genre apa.
Walaupun secara teknis dan visual sudah tergolong luar biasa, sayangnya, Pengabdi Setan agak keteteran pada klimaks dan penghujung kisah. Bahasa kerennya mungkin kurang greget. Ending yang terbilang tanggung membuat penonton bertanya-tanya apa yang terjadi sebenarnya. Well, apakah ini semacam petunjuk bahwa akan ada sekuelnya? Hanya Joko Anwar yang tahu.
Sebagai konklusi, Pengabdi Setan adalah sebuah film horor yang wajib tonton! Sebuah film yang membuat kita bertanya-tanya, kenapa film horor Indonesia sebelum-sebelumnya tidak bisa sekualitas dan sekeren buatan Joko Anwar ini? Selamat Joko Anwar, anda telah menerapkan standar film horor terbaik Indonesia itu seperti apa. Biarlah sineas lain terpacu dan bercermin pada film ini untuk menghasilkan dan menciptakan film-film horor Indonesia terbaik lainnya.
7,5/10
Btw, Tara Basro kok agak gemukan ya di film ini?
No comments:
Post a Comment