Setelah tampil singkat dalam Captain America: Civil War, kembali kita menyaksikan aksi T'Challa alias Black Panther dalam film solonya dengan mengambil timeline beberapa waktu setelah kejadian Civil War. Black Panther adalah film pertama Marvel Cinematic Universe (MCU) di tahun 2018 ini. Menyusul berikutnya nanti adalah Avengers: Infinity Wars dan Ant-Man and the Wasp. Black Panther kali ini lebih menitikberatkan pada pendalaman karakter T'Challa, sang Raja Wakanda. Di sini juga digambarkan secara detail apa itu yang disebut dengan Wakanda, sebuah negeri "tersembunyi" di benua hitam Afrika dan jauh dari peradaban namun justru memiliki pengetahuan dan teknologi yang lebih maju dari negara mana pun.
Bisa dibilang Black Panther adalah sisi lain yang begitu unik dari MCU. Anggap saja ini adalah versi "tribal"-nya Marvel. Karakter-karakter di dalamnya yang begitu kuat, cerita yang berlapis, visual yang bagus plus disisipi dengan keeksotisan Afrika nan cantik makin menambah daya pesona film ini. Pemilihan lagu yang menjadi backsound film ini juga sangat terasa pas sekali. Kadar humor yang ditampilkan juga cukup oke untuk mengocok perut penonton. Menjadikan Black Panther adalah tontonan yang direkomendasikan buat kalian.
Namun jangan berharap di sini akan dijumpai adegan aksi yang super luar biasa layaknya pertarungan antar superhero di airport dalam film Civil War. Karena filmnya sendiri lebih manusiawi. Walaupun begitu, akan ada beberapa adegan aksi yang bisa memukau penonton. Intrik-intrik yang ditawarkan pun cukup asyik disimak hingga tak terasa durasi sudah hampir mencapai 2 jam.
Yang membuat film ini makin manis adalah banyaknya pesan-pesan terselubung di dalam film ini. Pesan untuk tidak menjadikan ras ataupun perbedaan bukan sebagai bahan olok-olokan. Banyak kepentingan-kepentingan minoritas budaya kulit hitam ditampilkan di sini yang diharapkan memang dapat membuka mata hati siapa saja yang menontonnya.
Wakanda Forever!
8/10